Selasa, 24 November 2009

Peranan IT dalam dunia hukum

Sesuai judul, saya akan mengungkapkan pendapat tentang peranan Information Technology dalam dunia hukum..
IT memang penting dalam perkembangan jaman sekarang bukan hanya dalam dunia hukum tapi, dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam dunia hukum, IT sangat diperlukan dalam berbagai kebutuhan dan dipakai oleh berbagai instansi hukum. Misalnya dalam Badan Intelegensi Negara. Kita tahu bahwa lembaga tersebut adalah lembaga rahasia negara, dimana semua koneksi negara bisa ditinjau oleh lembaga tersebut. Sebenarnya saya belum mengetahui benar apa saja yang ada di dalam lembaga tersebut. Tapi bisa kita lihat persamaannya seperti lembaga yang terkenal di dunia seperti FBI dan CIA.
Semua masalah tentang kejahatan di dunia bisa dibantu oleh FBI karena adanya IT. Tanpa IT, kemungkinan hal tersebut bisa terjadi.
Dan saya juga pernah menonton film tentang lembaga mata-mata rahasia negara yang bahkan penduduk di negara tersebut tidak tahu tentang lembaga ini. Setelah menonton film ini, saya berfikir tentang peranan IT dalam dunia hukum. Dan itu sangat berguna, dimana para Spy tersebut saling terkoneksi satu sama lain dengan menggunakan teknologi yang maju seperti GPS yang bisa langsung tersambung dari satelit. Bisa juga mendeteksi keberadaan para buronan yang sedang di cari. Dan di film itu, menunjukkan adanya sisi positif, bagaimana cara mengungkapkan tentang penghentian teroris seperti dengan cara penyamaran.
Penyadapan pun kadang dilakukan oleh semua badan instansi hukum, jika itu dirasa perlu. Memang terdengar seperti mengganggu privasi. Tapi, itu sangat berguna untuk barang bukti. Penyadapan pun bisa menjadikan suatu pintu otomatis untuk mencari keberadaan seseorang. Apa yang direncanakan dan dilakukan pelaku.
Jadi, IT sangat penting peranannya dalam hidup ini. Apalagi di jaman yang modern seperti ini. Dunia semakin berkembang semakin cepat, teknologi semakin maju.
Alangkah lebih baiknya jika lembaga hukum di negara kita bisa menjadi lebih baik.


[ ... ]

Selasa, 17 November 2009

Yang Penting, Mudik !

Banyak orang bilang, Lebaran kalau tidak mudik ibarat sayur tanpa garam. Tapi itu kan bagi orang yang punya kampung halaman jauh. Kalau kampung halamannya di kota tempat tinggal sekarang bagaimana? Dan juga sebenarnya yang pulang kampung juga orangtuanya bukan anak-anaknya. Seperti aku misalnya, aku lahir, besar, dan tinggal di Jakarta. Yang berarti kampung halamanku sebenarnya adalah Jakarta.

Itulah pikiran yang terbesit di otakku. Sebenarnya bukannya aku tidak suka dengan yang namanya pulang kampung atau lebih dikenal dengan istilah mudik. Melainkan aku senang sekali apabila, mendengar suara ibuku yang sedang merencanakan mudik kami sekeluarga. Tapi, sepertinya kegiatan tahunan yang berlangsung sejak aku kecil tidak akan terjadi pada tahun ini. Hanya karena acara keluarga besar kami dilaksanakan di rumah tanteku, yang letaknya kira-kira hanya dua ratus meter dari rumahku. ”Hhhh...kenapa acaranya di Jakarta sih?”. Itulah pertanyaan yang sering aku tanyakan ke ibuku. Tapi, apalah daya keluarga besar kami sudah menyetujui acaranya di Jakarta.
Kadang dulu aku selalu bertanya ” Bagaimana sih, rasanya Lebaran di Jakarta? Pasti Jakarta sepi sekali..” Ternyata pernyataan itu akan aku jawab dan rasakan sendiri. Aku memang sedikit kesal dan bosan membayangkan keluarga kami tidak mudik, melihat di Tv semua berita berisi laporan tentang arus mudik. Selain itu, mudik bagiku itu sangat menyenangkan sekali. Walaupun setiap kali kami melaksanakan mudik dengan menggunakan mobil pribadi yang pastinya akan mengalami kejadian macet dalam perjalanan. Tapi, aku sangat menikmatinya bisa merasakan perjalanan yang akan membawa kami bertemu keluarga besar di rumah keluarga kami di sana. Rasanya memang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Karena itulah artinya melakukan perjalanan mudik bagiku. Apalagi kalau di kampung halaman orang tuaku, kami bisa ziarah ke makam kakek dan nenek. Hal itu yang tidak bisa dilakukan di Jakarta kan?
Lima hari menjelang acara tersebut, kami mulai sibuk. Apalagi bagi keluarga kami yang tinggal di Jakarta. Dan karena aku yang sudah dewasa, maka aku bisa merasakan bagaimana rasanya mengatur segala hal agar acara kami sukses. Di tahun ini pula, ibuku selalu mengajarkanku untuk memasak macam-macam menu masakan khususnya masakan Lebaran. Bahkan yang biasanya ibuku hanya membeli kue-kue kering untuk Lebaran, kali ini harus aku yang membuatnya. Itulah hal yang menyenangkan bagiku bulan puasa tahun ini. Walaupun kadang merasa agak jenuh mengingat tidak akan mudik.

”Allahu akbar....Allahu akbar...Allahu akbar....La Illaha illa Allahu Allahu akbar. Allahu akabar wa lillah Ilham!”
Di pagi yang cerah, burung-burung pun berkicau seolah sedang menyerukan kalimat Takbir. Itulah suara takbir yang sudah menggema dari semalam, dan sekarang menemaniku jalan menuju masjid terdekat untuk menunaikan sholat Ied. Menghadap, memohon ampunan dan berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunia yang telah dilimpahkan hingga hari kemenangan tiba. Setelah tuntas menunaikan sholat Ied, kami sekeluarga bersillahturrahmi ke para tetangga di lingkungan rumah untuk saling memaafkan. Memang bahagia Idul Fitri datang, karena kami semua bisa berkumpul dengan semua warga yang bisanya jarang bertemu.
”Jangan lupa, nanti kamu yang mengatur acara arisan nanti” Itulah kata-kata ibuku disaat acara menjelang. Semua keluarga besar dari nenekku sudah kumpul, hanya tinggal menunggu keluarga dari saudara-saudara nenekku. Acara keluarga besar kami memang bisa di bilang sangat besar, karena keluarga yang berkumpul bukan hanya dari nenekku, melainkan dari keluarga besar nenekku juga. Hingga di saat acara berlangsung, rumah tanteku berubah otomatis seperti di dalam pasar, di karenakan banyaknya orang di dalam. Semua berkumpul, mengobrol, saling memaafkan. Memang indah suasana seperti ini. Andai saja kami bisa ziarah ke makam nenek juga, bisa memberi kabar padanya, bahwa keluarga kami baik-baik saja.
Satu hari setelah acara, yang bertepatan hari ke- 4 setelah Idul Fitri ibuku berkata kalau kami akan ke kota kelahiran ibuku hari ke-5. Yang berarti esok hari kami akan melaksanakan mudik. ”Walaupun cuma dua hari, yang penting kan mudik! Yeah!”. Rasa senang bercampur kaget tak menyangka ternyata keluarga kami mudik juga. Walaupun sedah bertemu dengan keluarga besar, tapi belum untuk ziarah ke makam nenek dan juga melihat keadaan di kota kelahiran ibuku. Walaupun di sana bukan kampung halaman ku, tapi aku senang berada di sana. Karena aku bisa selalu mengenang saat-saat indah bersama nenekku.

Jalan menuju kota Cirebon sepi, lenggang tanpa macet hanya saja perjalanan bertambah panjang dikarenakan kami harus memutar balik untuk jalur arus balik. Tentu saja karena kami baru berangkat mudik di hari ke-5 yang kebanyakan orang, akan kembali ke kota mereka masing-masing. Akhirnya sampai juga, di rumah almarhum kakek dan almarhumah nenekku, yang sekarang ditempati oleh ua dan tanteku. Dan akhirnya aku bertemu lagi dengan sepupuku yang nakal tapi membuatku rindu akan mereka. Dan juga bisa merasakan rasa asli makanan dari kampung halaman ibuku.
Keesokkan harinya, kami sekeluarga pergi ke suatu desa untuk ziarah ke makam kakek dan nenekku beserta sanak saudara yang sudah duluan berpulang ke rahmat-Nya. Kami semua mendoakan agar semua amal beliau diterima di sisi yang Maha Kuasa. Sore hari kami kembali ke Jakarta. Sebenarnya masih ingin lama di sana, tapi dikarenakan jadwal libur yang sudah akan habis maka kami pun masuk dalam keadaan arus balik yang padat, merayap bagaikan kumpulan pelayan semut melayani sang ratu semut. Perjalanan yang sudah berlangsung lebih dari enam jam ini benar-benar sangat melelahkan dalam mengalami kemacetan yang sangat panjang. Hingga dini hari pun, kami masih jauh untuk mencapai kota Jakarta. Dua kali melakukan istirahat dalam perjalanan ini. Entah mengapa perjalanan arus balik sangat melelahkan dibandingkan perjalanan arus pergi. Mungkin perasaannya berbeda kali ya?.

Subuh di hari Minggu, kami pun sampai kembali ke rumah tercinta. Mengenang kembali masa-masa mudik kemarin sangat menyenangkan. Walaupun hanya dalam waktu singkat, tapi itulah artinya mudik. Bukan sekedar hanya untuk pulang kampung, melainkan untuk kita saling bersilahturrahmi dengan keluarga, ziarah dan yang paling penting, bisa merasakan indahnya hari kemenangan bersama orang-orang terkasih.
Senyum kembali di bibirku ini, sambil mengucapakan hamdallah telah melaksanakan mudik Lebaran tahun ini dan berdoa semoga di tahun berikutnya kami sekeluarga bisa merasakan indahnya mudik yang lebih indah dari tahun ini. Amin.

Karya,
Aryani Widayanti
[ ... ]

Contoh Kalimat dalam Ragam Lisan dan Ragam Tulisan

Inilah contoh-contoh kalimat dari ragam lisan maupun tulisan :
* Ragam Lisan
1. Enggak sengaja Ardi nginjak pecahan gelas,hingga kakinya luka.
2. Semalam ada berita tentang kecelakaan mobil nabrak motor.
3. Adik lagi ngegambar pemandangan alam di desa.
4. Pak Guru pagi ini menyuruh kami mengumpulkan tugas yang kemarin.
5. Dalam sepekan ini, terjadi banyak kecelakaan di ruas jalan ini disebabkan oleh rusaknya jalan.
6. Wanita itu melepaskan cincinnya dan membuangnya ke dalam sungai.


* Ragam Tulisan
1. Ardi tidak sengaja menginjak pecahan gelas sehingga kakinya terluka.
2. Kemarin malam, ada berita tentang kecelakaan mobil yang menabrak motor.
3. Adik sedang menggambar pemandangan alam di desa.
4. Pagi ini pak guru menyuruh kami untuk mengumpulkan tugas yang diberikan kemarin.
5. Sepekan ini, terjadi banyak kecelakaan diruas jalan ini disebabkan rusaknya jalan.
6. Wanita itu melepaskan cincinnya dan membuangnya ke sungai.

[ ... ]

Cicak Atau Buaya, Kuat Yang Mana?

Polemik yang melanda lembaga besar di negara ini menimbulkan banyak pertanyaan di benak masyarakat Indonesia. Hingga muncul istilah ‘Cicak lawan Buaya’ yang menjadi ikon pembicaraan tentang dua lembaga hukum ini. Pada awalnya kasus Bank Century yang menjadi sorotan dari DPR, yang melibatkan sejumlah nama pejabat, politikus hingga pengusaha. Tapi, atas pemberitahuan testimoni dari mantan ketua KPK Antasari Azhar tentang penyuapan kepada pimpinan KPK yang dilakukan Dirut PT Masaro Radiocom, Anggoro Widjojo terkait kasus-kasus korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) Departemen Kehutanan.
Kemudian Antasari menyampaikan laporan aliran dana Rp 6,1 milyar kepada pimpinan KPK ke polisi. Sang Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Susno Duadji menuduh ada lembaga yang menyadap ponselnya. Hingga dari sana muncul pernyataan soal cicak (KPK) melawan buaya (Polri) di majalah Tempo yang menimbulkan banyak polemik di masyarakat.
Hingga kasus ini pun menyeret dua wakil ketua KPK, Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Riyanto sebagai tersangka penyalahgunaan wewenang dalam pencekalan Anggoro Widjojo dan Dirut PT Era Giat Prima, Tjoko S Tjandra pada tanggal 15 September 2009. Selain itu, Kapolri juga menyatakan bahwa Chandra dan Bibit menjadi tersangka dikarenakan penyuapan. Hal itu didasarkan pada laporan mantan ketua KPK, Antasari Azhar pada tanggal 6 Juli yang dikatakan bahwa Anggodo Widjojo, adik Anggoro menyerahkan Rp 5,1 milyar kepada Ary Mulyadi, untuk pimpinan KPK. Tapi surat cekal bagi Anggoro tetap keluar walaupun sudah di tandatangani Bibit. Maka dari itu, Antasari menyuruh Ary Mulyadi untuk menyerahkan Rp 1 milyar kepada Chandra.
Namun pada tanggal 27 September 2009 Ary Mulyadi, Antasari azhar, Bibit Samad Riyanto, dan Chandra M Hamzah membantah pernyatan Kapolri lewat pengacaranya masing-masing. Dimana Ary Mulyadi membantah disuruh Antasari menyerahkan Rp 1 milyar, Antasari Azhar menyangkal menyuruh Ary menyerahkan Rp 1 milyar, Chandra menyatakan dirinya tertuduh menerima Rp 1 milyar apalagi ada tiga versi tanggal penerimaan uang dari kepolisian yang membuatnya bingung yaitu tanggal 27 Februari, Maret dan 15 April. Sedangkan Bibit menyangkal telah menerima uang tersebut, karena dia menunjukkan bukti bahwa saat itu dia berada di Peru.
Kemudian tanggal 25 Oktober beredar transkrip rekaman yang memperkuat dugaan kriminalitas antara Chandra dan BIbit, serta aktor-aktor penyusun ceritanya. Nama pejabat, Polri, Kejakgung hingga presiden SBY pun ikut disebut dalam rekaman. Hingga wakil Jaksa Agung, Abdul Hakim Ritonga meminta Polri agar tak memaksakan kasus Chandra-Bibit jika mereka terbukti tidak bersalah, sedangkan Mahkamah Konstitusi meminta Presiden untuk menunda pelaksanaan pemberhentian Chandra-Bibit jika keduanya benar menjadi terdakwa kasus penyalahgunaan wewenang.
Setelah Mahkamah Konstitusi mendengar rekaman yang terjadi antara orang yang diduga Anggodo dan sejumlah petinggi kejaksaan serta petinggi Polri, Anggodo pun diperiksa hingga penahan yang terjadi pada Bibit-Chandra ditangguhkan. Yang akhirnya Presiden memberikan penyelsaian kasus ini kepada Tim 8.
Tapi yang mengecewakan bagi Tim 8 adalah Anggodo Widjojo sang tokoh sentral dalam kasus ini dibebaskan. Tim 8 merasa dilecehkan karena tiga rekomendasi yang berisi tentang tabgguhan penahan Bibit-Chandra, tahan Anggodo, dan mencopot Susno Duadji sama sekali tidak didengar oleh Kepala Polri, Bambang Hendarsono Danuri. Hingga Tim 8 pun berencana akan mundur jika Anggodo dibebaskan.

Sebuah kasus yang memang memalukan untuk sebuah negara yang terkenal demokratisnya,dari sini kita bisa melihat bnayak yang menganggap bahwa dirinya benar. Karena menyangkut politik, harga diri dan instatansi yang terkait. Tapi sebagai masyarakat biasa hanya bisa tahu perkembangan yang hanya diberitakan di media, tidak mencakup seluruhnya. Perlawana antara KPK dan Polri pun menjadi topik pembicaraan yang embuat emosi menaik siapa sebenarnya yang salah. Hingga muncul Pro-Kontra dalam masalah ini, seperti munculnya anggota di jaringan social Facebook yaitu gerakan untuk mendukung Bibit-Chandra. Sampai pembicaraan tentang cicak lawan buaya yang sering dijadikan bahan ejekan. Sebenarnya apa yang terjadi pada negeri ini? Dimana sumpah dan janji-janji yang pasti diamanati kepada kedua lembaga tersebut?.




Sumber inspirasi tulisan : Koran Republika
[ ... ]

Ragam Bahasa Indonesia

Contoh 5 kalimat yang baik dan benar :
1.)Ibu mengukus singkong di dapur.
2.)Hari ini bu dosen memberikan tugas yang berkaitan dengan meteri minggu lalu.
3.)Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran saudara
4.)Tanteku mendapatkan hadiah voucher belanja dari Supermarket Giant.
5.)Semua mahasiswa baru akan melaksanakan malam inagurasi di aula kampus hari ini.

Contoh 5 kalimat yang benar tapi tidak baik :
1.)Bibi memasak air menggunakan panci.
2.)Andi akan menikah bulan ini.
3.)Karyawan itu mengambil cuti selama satu bulan.
4.)Pelajar yang dungu itu tidak naik kelas pada tahun ini.
5.)Tikus mengejar kucing.


by. Aryani Widayanti
[ ... ]